Dampak Kemarau, Suhu Udara di Makassar Kian Panas

Dampak Kemarau, Suhu Udara di Makassar Kian Panas

Minggu, 22 September 2024

Salah satu sisi Kota Makassar diambil dari lantai 19 salah satu hotel di Makassar, 30 Mei 2022.
Makassar - Suhu udara di Kota Makassar dan sekitarnya belakangan ini kian panas. Kelembaban udara yang juga tinggi membuat suhu terasa lebih panas. 

Sejumlah wilayah kini mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat suhu udara mencapai hingga 35 derajat celsius. Adapun kelembaban udara mencapai 95 persen.


Cuaca panas ekstrem akibat musim kemarau berpotensi menyebabkan dampak berkelanjutan seperti mudahnya terjadi kebakaran. Selain itu, musim kemarau dapat mengakibatkan berkurangnya debit air tanah.

"Akibat lanjutan dari musim kemarau juga dapat terjadi, seperti lebih mudahnya terjadi kebakaran dan kekurangan air tanah yang mengakibatkan masyarakat kekurangan air," ucap Nurhayati.

Oleh karenanya, untuk situasi suhu panas sekarang ini Nurhayati mengharapkan kesadaran masyarakat terkait penggunaan air tanah. Masyarakat diimbau untuk menggunakan air secukupnya agar bisa untuk mencegah kekurangan air yang parah.

"Untuk situasi sekarang ini diharapkan kesadaran dari masyarakat untuk penggunaan air tanah yang tidak berlebihan, atau sesuai keperluan saja agar bisa menghindari kekurangan air tanah yang lebih parah," tegas dia.

Lebih lanjut, Nurhayati menjelaskan dampak peningkatan suhu panas ini paling bisa dirasakan oleh masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan. Terutama di siang hari dengan suhu udara yang panas ditambah paparan sinar Matahari langsung.

"Akibat dari peningkatan suhu ini tentu saja yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan hampir sepanjang siang hari karena panasnya suhu udara yang dirasakan serta paparan sinar Matahari langsung yang dapat menyebabkan dehidrasi dan lain-lain," jelas Nurhayati.